219 views

Semarang – Senin, 20 Oktober 2025. SMA Negeri 3 Semarang mengadakan seminar tentang riset yang dihadiri oleh 2 tokoh inspiratif; dr. Syarief Hudaya, M.H.Kes., dr. Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D., dan Hafil Budianto Abdulgani, Dr. dr. Niko Azhari Hidayat SpBTKV., SubspVE(K)., FIATCVS. yang berpartisipasi melalui zoom meeting dan tetap memberikan ilmu dan pencerahan yang bermanfaat bagi siswa siswi yang menjadi audiens

Para narasumber masing-masing memberikan pesan berharga tentang pentingnya ilmu pengetahuan, riset, dan kontribusi terhadap masa depan seperti program Indonesia Emas 2045. Mereka menunjukkan bahwa menjadi pelajar yang unggul bukan hanya tentang nilai akademik, tetapi juga tentang keberanian mencoba, berpikir kritis, dan berinovasi demi kemajuan bangsa dan negara.

 

Hafil Budianto Abdulgani — My Journey.

Dalam sesi berbagi pengalamannya, Hafil Budianto Abdulgani mengatakan bahwa pelajaran seperti kimia, biologi, dan fisika memang penting untuk memahami dasar ilmu pengetahuan. Namun, beliau juga menegaskan bahwa sosiologi dan ilmu sosial lainnya sama pentingnya sebagai pelengkap ilmu pengetahuan, karena membantu memahami manusia, masyarakat, dan bagaimana ilmu bisa diterapkan dengan etika dan empati.

Beliau juga menceritakan perjalanannya di Amerika Serikat, di mana setelah kelulusan, beliau lanjut bertugas di Harvard University. Pengalaman tersebut menunjukkan pentingnya keberanian untuk mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, dan berpikir secara global. Dengan menggabungkan biomedical science dan semangat nasionalisme, beliau berusaha menciptakan produk yang bermanfaat untuk Indonesia, membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi jembatan antara teknologi dan kemanusiaan.

 

Dr. dr. Niko Azhari Hidayat.

Pembicara kedua, Dr. dr. Niko, menyampaikan materi tentang Program Strategis Karya Emas SMAN 3 Semarang dalam rangka mendukung program Indonesia Emas 2045. Beliau memaparkan visi besar sekolah yaitu:

To become a self-reliant, innovative, and prominent high school at both national and international levels, and to be a pioneer in the development of research excellence and dynamism in the application of science, technology, and humanities based on religious morality.”

Artinya, sekolah berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan yang mandiri, inovatif, dan unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dr. Niko juga menganjurkan bahwa setiap penelitian siswa sebaiknya mencakup minimal satu poin dalam SDGs (Sustainable Development Goals)

Melalui program ini, beliau berharap siswa-siswi SMAN 3 Semarang dapat menjadi generasi inovatif, beretika, dan berdaya saing global, yang berperan aktif dalam riset dan inovasi untuk kemajuan bangsa.

 

Dr. Syarief Hudaya — Healthpreneurship.

Beliau menjelaskan tentang Healthpreneurship, atau kewirausahaan di bidang kesehatan. Dimana menjadi pengusaha bukan semata tentang mencari keuntungan, namun juga bagaimana caranya merancang agar produk yang kita buat dapat membuat orang lain lebih sehat dan hidup lebih baik.

Seorang entrepreneur adalah orang yang berani untuk memulai bisnis dari nol, mengatur semuanya sendiri, dan siap untuk mengambil risiko demi mendapat hasil. Umumnya mereka kreatif, dan dapat menemukan peluang baru yang orang lain belum tentu terpikirkan.

Dalam healthpreneur ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, seperti:

  1. Efisiensi
  2. Marketing
  3. Kualitas produk
  4. Legalitas
  5. Inovasi produk
  6. After sales

Beliau juga memaparkan beberapa contoh produk aesthetic seperti skincare dan bodycare (contohnya moisturizer alami, sabun herbal, masker wajah organik).

Produk herbal juga seperti jamu modern, teh kesehatan, atau suplemen alami yang aman untuk dikonsumsi.

 

Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D — Publikasi Ilmiah.

Publikasi ilmiah pada dasarnya adalah cara kita berbagi ilmu dan hasil penelitian ke masyarakat luas. Tujuannya bukan hanya untuk memamerkan hasil riset, namun juga sebagai tanggung jawab bersama untuk menjaga dan mengembangkan pengetahuan.

Publikasi lahir dari tradisi panjang dunia sains, tempat di mana ide-ide diuji, dikritisi, dan diperbarui. Melalui publikasi ilmiah, kita bisa membantu pendidikan, kesehatan, industri, hingga kebijakan publik supaya lebih maju dan berbasis data nyata.

Dr. Dito juga mengingatkan agar hati-hati dengan yang disebut jurnal predator, yaitu jurnal yang mengklaim sebagai jurnal ilmiah yang sah namun juga mempraktikkan penerbitan yang tidak etis dan berfokus pada keuntungan finansial dibandingkan kepentingan dan kualitas ilmiah.

IMRaD, singkatan dari Introduction, Methods, Results, and Discussion adalah struktur yang umum digunakan dalam penulisan ilmiah untuk menyajikan penelitian secara sistematis dan jelas. IMRaD mencangkup sebagai berikut:

  1. Judul
  2. Pendahuluan
  3. Metode
  4. Hasil
  5. Diskusi
  6. Kesimpulan & Saran

Etika dalam Publikasi. Etika sendiri merupakan hal yang tidak bisa ditawar. Dan dalam kegiatan publikasi ilmiah, setiap penulis wajib untuk:

  1. Tidak melakukan plagiarism.
  2. Gunakan alat seperti turnitin jika perlu, untuk memeriksa kesamaan.
  3. Mencantumkan sumber referensi dan sitasi dengan benar.
  4. Menggunakan AI hanya untuk sebagai alat bantu dalam penyusunan tata bahasa. Bukan sebagai pengganti riset dan pemikiran ilmiah.

Dari pemaparan 4 tokoh inspiratif tersebut, banyak ilmu yang dapat diperoleh para audiens untuk menyongsong era Indonesia Emas 2045. Semoga dari seminar yang diberikan para narasumber yang terhormat dapat menjadi sumber pembelajaran dan ilmu bagi semua yang membaca dan mengharidinya.

Oleh: Kayla Alifa Putri Asna X-6

SMAGA Media Center.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *